Humas Polres BantulHumas Polres Bantul Obyektif Dipercaya Partisipasi Thu, 29 Nov 2012 02:17:09 +0000 en-US hourly 1 http://wordpress.org/_v=3.4.2 KAPOLRES BANTUL DAN PANITIA PERLOMBAAN PACUAN KUDA ADAKAN AUDENSI /_p=696&utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=kapolres-bantul-dan-panitia-perlombaan-pacuan-kuda-adakan-audensi /_p=696#comments Thu, 08 Nov 2012 07:19:00 +0000 Humas Plres Bantul http://humaspolresbantul.wordpress.com/2012/11/08/kapolres-bantul-dan-panitia-perlombaan-pacuan-kuda-adakan-audensi

Dalam rangka persiapan pelaksanaan perlombaan pacuan kuda yang akan diadakan di lapangan pacuan kuda sebelah barat Stadion Sultan Agung Bantul, tim Panitia Pacuan kuda adakan audensi dengan Kapolres Bantul AKBP Dra. Dewi Hartati yang didampingi oleh Kabag Ops bertempat di ruang kerja Kapolres, Kamis, 7 November 2012 pukul 09.30 wib. Adapun yang hadir dalam audensi tersebut adalah Kabag Ops Kompol Tb. M. Faisal R, SIK, MH dan ketua panitia bapak Harsoyo beserta 5 anggotanya.

Dalam audensi tersebut membahas tentang  pengamanan pelaksanaan perlombaan pacuan kuda yang akan dilaksanakan selama dua hari yaitu hari Sabtu tanggal 10 dan Minggu  tanggal 11 November 2012. Pada hari Sabtu diadakan pelombaan pacuan kuda lokal, balapan bendi dan balapan andong sedangkan pada hari minggunya diadakan pelombaan pacuan kuda tingkat nasional dengan memperebutkan piala Sri Sultan Hamengku Buwono X Cup IV-2012 dan dibuka secara resmi oleh Sri Sultan Hamengku Buwono ke X pada pukul 09.30 wib.

Perlombaan pacuan kuda ini akan mendatangkan ribuan penonton yang dimungkinkan menimbulkan kerawanan keamanan manusia maupun materil. Oleh sebab itu pengamanan akan dilakukan pada seluruh tempat tempat yang dianggap rawan seperti  jalan raya, tempat parkir dan lokasi pacuan kuda. 
Kapolres Bantul mengharapkan, pelaksanaan pengamanan diharapkan dilakukan dengan koordinasi dan kerjasama yang baik antar petugas maupun pihak pihak yang berkompeten. Semua permasalahan  agar dihadapi dengan baik agar tidak menimbulkan permasalahan baru. Ini harus dilakukan untuk menjaga kelancaran dan ketertiban kegiatan tersebut.
Begitupun pihak panitia juga mengharapkan kehadiran polisi untuk mengamanankan kegiatan dan siap selalu koordinasi dan bekerja sama untuk kelancaran dan keamanan kegiatan tersebut. 
]]>
/_feed=rss2&p=696 0
SIDANG BP4R PADA 9 ANGGOTA POLRES BANTUL YANG AKAN MENIKAH /_p=695&utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=sidang-bp4r-pada-9-anggota-polres-bantul-yang-akan-menikah /_p=695#comments Tue, 06 Nov 2012 06:30:00 +0000 Humas Plres Bantul http://humaspolresbantul.wordpress.com/2012/11/06/sidang-bp4r-pada-9-anggota-polres-bantul-yang-akan-menikah

Selasa,06 November 2012 pukul 09.30 Wib bertempat di Aula Polres Bantul dilaksanakan sidang BP4R (Badan Pembantu Penasehat Perkawinan Perceraian dan Rujuk) yang diikuti oleh 9 pasangan yaitu 8 personil Polri dan 1 PNS yang akan menikah.  Sidang BP4R dipimpin oleh Wakapolres Bantul Kompol Kompol FX. Endriardi, SIK yang didampingi oleh AKP Sudarmawan dan Rohaniawan Bripka Ihwan Wahyudi. Hadir dalam sidang ini adalah para anggota sidang, sembilan pasangan calon pengantin, wali calon pengantin, perwakilan dari wali dinas, PERWAKILAN Bhayangkari dan para tamu undangan.
Sidang BP4R adalah sidang untuk pemberian izin nikah pada anggota Polres Bantul yang akan melaksanakan pernikahan. Sidang nikah ini wajib dilaksanakan bagi seluruh personil polri beserta calon pasanganya yang akan melangsungkan pernikahan karena merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk melangsungkan pernikahan. Hal ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan anggota dan pasangan wanitanya  untuk melakukan pernikahan dengan anggota polri mengingat tugas dan tanggungjawab polri yang sangat berat. Sehubungan dengan hal tersebut sangat diperlukan pengertian calon istri agar bisa mendukung pelaksanakan tugas sehari hari yaitu polri sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
Adapun anggota yang akan melaksanakan nikah adalah 1. Bripka Suharto dan Murniati, 2. Bripka Riyanto dan Dwi Ratnasari, A Ma., 3. Brigadir Heru Ardianto dan Yanti Nuranini, S. Si. 4. Brigadir Martono, SH dan Marniati, A Md. 5. Briptu Suharyono, SH dan Ristianingsih, A. Md. Kep. 6. Briptu Arie Wibowo dan Setianingsih Wulandari. 7. Briptu Nur Amir Malik dan Cicik Indah Pahlawati. 8. Briptu Johan Pamungkas dan Suliyanti. 9. Pengda Bariyem dan Sularno.
]]>
/_feed=rss2&p=695 0
PEMANDU CURANMOR DITANGKAP SAT RESKRIM POLRES BANTUL /_p=693&utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=pemandu-curanmor-ditangkap-sat-reskrim-polres-bantul /_p=693#comments Tue, 06 Nov 2012 04:44:00 +0000 Humas Plres Bantul http://humaspolresbantul.wordpress.com/2012/11/06/pemandu-curanmor-ditangkap-sat-reskrim-polres-bantul

Setelah melakukan penyelidikan yang intensif akhirnya pada hari Jumat, 2 November 2012 pukul 22.00 wib, Sat Reskrim Polres Bantul berhasil menangkap salah satu pelaku curanmor berinisial SS (31 tahun) dengan alamat Dsn. Jangga Baru Rt 001/001, Kel. Jangga Baru, Kec. Batin XXIV, Kab. Batanghari, Jambi. Pelaku  ditangkap di rumah kontrakan yang berada di Dsn. Tamanan Wetan, Banguntapan, Bantul selanjutnya pelaku beserta barang bukti dibawa ke Mapolres Bantul untuk menjalani proses hukum dan sekaligus ditetapkan sebagai tersangka curanmor.
Kronologis kejadian, pada tanggal 30 Oktober 2012 sekira pukul 22.30 wib, Korban atas nama Septian Surya Wijaya (24 tahun) alamat Gulon Rt 04, Srihardono, Pundong, Bantul datang ke Pemancingan milik Bapak Rustam di dusun Gumuk/DK Gumuk Rt 001, Ringinharjo, Bantul, Bantul untuk memancing. Kemudian pada pukul 01.30 wib korban yang selesai memancing hendak pulang mendapati sepeda motornya hilang. Kemudian korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bantul dan karena kejadian itu korban menderita kerugian sebesar Rp 9.500.000,-.
Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Alaal prasetyo, SIK mengatakan, barang bukti yang berhasil diamankan petugas berupa sepeda motor merk Yamaha Yupiter No. Pol AB 3117 J, warna Merah maron tahun 2006. Sedangkan tersangka curanmor adalah sebagai pemandu pelaku utama dalam melakukan pencurian dan pelaku utama hingga saat ini masih dalam pengejaran petugas, katanya.
]]>
/_feed=rss2&p=693 0
PEMERIKSAAN SENPI OLEH PROPAM POLRES BANTUL /_p=691&utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=pemeriksaan-senpi-oleh-propam-polres-bantul /_p=691#comments Mon, 05 Nov 2012 05:40:00 +0000 Humas Plres Bantul http://humaspolresbantul.wordpress.com/2012/11/05/pemeriksaan-senpi-oleh-propam-polres-bantul

Propam Polres Bantul melakukan pemeriksaan rutin kepada personil yang memegang senjata api di seluruh jajaran Polres Bantul bertempat di ruang loby Mapolres, Senin, 05 November 2012 pukul 09.30 wib. Kegiatan ini secara rutin dilaksanakan setiap bulan pada hari Rabu minggu kedua namun karena suatu hal untuk bulan November 2012 dilaksanakan lebih awal. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengawasan terhadap pengamanan senjata api dinas di lingkungan personil Polres Bantul juga untuk mengantisipasi adanya senjata api yang disalahgunakan anggota Polri, baik saat menjalankan tugas kedinasan maupun di luar kedinasan. Pemeriksaan mencangkup kondisi senjata api, nomor seri, jumlah amunisi, serta pemeriksaan kartu izin pemegang senpi.

Kasi Propam Polres Bantul Iptu Rapikoh, SH mengatakan, Pemeriksaan ini guna mengecek layak atau tidaknya senpi tersebut untuk dioperasionalkan oleh para pemegang senpi, pemeriksaan mencakup kondisi fisik dan surat kelengkapan senpi dan sekaligus untuk mengetahui kesiapan perlengkapan senjata guna mendukung tugas operasional anggota, kata Kasi Propam.
Pemerikasaan berakhir pada jam 10.30 wib dalam keadaan tertib dan tidak diketemukan pelanggaran maupun ketidak layakan pada senjata api.
]]>
/_feed=rss2&p=691 0
ISTILAH-ISTILAH HUKUM /_p=688&utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=istilah-istilah-hukum /_p=688#comments Sun, 04 Nov 2012 03:06:00 +0000 Humas Plres Bantul http://humaspolresbantul.wordpress.com/2012/11/04/istilah-istilah-hukum

Kadangkala dalam keseharian kita banyak kita temui beberapa istilah istilah hukumyang kadang membuat hati kita bertanya-tanya tentang istilah tersebut. Entah karena kita lupa, Lupa-lupa Ingat, pernah baca tapi ragu-ragu atau bahkan memang kita tidak tahu sama sekali. Mari kita coba mengingat dan belajar bersama. Berikut kami temukan sebuah referensi tentang beberapa istilah istilah hukumyang kemudian kami tuangkan dalam blog ini, Semoga bermanfaat bagi kita.

Abolisi : Penghapusan terhadap seluruh akibat penjatuhan putusan pengadilan pidana kepada seseorang terpidana, terdakwa yang bersalah melakukan delik

Acara pemeriksaan singkat : Pemeriksaan terhadap perkara yang diancam dengan pidana penjara atau kurungan paling lama tiga bulan dan atau denda sebanyak-banyaknya tujuh ribu lima ratus rupiah dan penghinaan ringan, kecuali perkara pelanggaran lalu lintas

Acara pemeriksaan tindak pidana ringan : Tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara atau kurungan paling lama tiga bulan dan atau denda sebanyak-banyaknya tujuh ribu lima ratus rupiah, dan penghinaan ringan

Actio in pauliana : Tuntutan hukum untuk pernyataan batal segala perbuatan yang tidak diwajibkan yang dilakukan oleh pihak yang berhutang, yang menyebabkan penagih hutang dirugikan (pasal 1341 KUHPerdata)

Actor rei forum sequitur : Penggugat harus menggugat tergugat di pengadilan di tempat tergugat tinggal

Actor sequitur forum rei : Pengadilan negeri di tempat tergugat tinggal (mempunyai alamat, berdomisili) yang berwenang memeriksa gugatan atau tuntutan hak

Administrasi pengadilan : Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pengadilan untuk menciptakan efisiensi, akurasi dan konsistensi dalam sistim peradilan. Suatu struktur administrasi pengadilan dilakukan dalam rangka menunjang kerja hakim dan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan. Administrasi pengadilan diantaranya meliputi pengawasan terhadap anggaran, penunjukan hakim dalam suatu perkara, menciptakan jadwal persidangan dan mengawasi pekerjaan yang bersifat non-perkara

Administrasi perkara : Rangkaian kegiatan yang dibutuhkan dalam menangani perkara dalam rangka penertiban dokumen data perkara semenjak pendaftaran perkara, persidangan, pengajuan upaya hukum sampai dengan pelaksanaan putusan pengadilan.

Advokasi : Tindakan untuk mempermasalahkan suatu hal/ide/topik tertentu

Advokat : Orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar yang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan undang-undang nomor 18 tahun 2003 ttg advokat

Advokat / pengacara asing : Advokat berkewarganegaraan asing yang menjalankan profesinya di wilayah negara Republik Indonesia berdasarkan persyaratan ketentuan peraturan perundang-undangan

Aequo et bono : Suatu istilah yang terdapat pada akhir dokumen hukum dalam peradilan, baik perdata maupun pidana yang prinsipnya menyerahkan kepada kebijaksanaan hakim pemeriksa perkara. Arti harfiahnya : apabila hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya.

Ajudikasi/ adjudication : Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan; pengambilan keputusan

Akta : suatu tulisan yang dibuat dengan sengaja untuk dijadikan bukti tentang sesuatu peristiwa dan ditandatangani oleh pembuatnya

Akta autentik : Akta yang dibuat oleh/dihadapan pejabat yang diberi wewenang untuk itu oleh penguasa, menurut ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan baik dengan ataupun tanpa bantuan yang berkepentingan untuk dicatat di dalamnya; surat yang sejak semula dengan sengaja secara resmi dibuat untuk pembuktian jika terjadi sengketa di kemudian hari

Akta di bawah tangan : Akta yang sengaja dibuat untuk pembuktian oleh para pihak tanpa bantuan dari seorang pejabat

Akta notariil : Akta yang dibuat di hadapan dan di muka pejabat yang berwenang untuk itu

Alat bukti : Alat yang sudah ditentukan didalam hukum formal, yang dapat digunakan sebagai pembuktian didalam acara persidangan, hal ini berarti bahwa diluar dari ketentuan tersebut tidak apat dipergunakan sebagai alat bukti yang sah. contoh : didalam hukum pidana, secara formal diatur dalam pasal 184 kuhap

Alat bukti surat : Surat yang dibuat atas kekuatan sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah

Alibi : Bukti bahwa tersangka berada ditempat lain pada saat perbuatan hukum terjadi

Alternatif Penyelesaian Sengketa : sebuah penamaan untuk proses dan cara penyelesaian sengketa di luar pengadilan.

Arbiter : orang perseorangan yang netral yang ditunjuk untuk memberikan putusan atas persengketaan para pihak.

Arbitrase : salah satu jenis alternatif penyelesaian sengketa dimana para pihak menyerahkan kewenangan kepada kepada pihak yang netral, yang disebut arbiter, untuk memberikan putusan.

Amnestie : Pernyataan umum (diterbitkan melalui atau dengan undang-undang) yang memuat pencabutan semua akibat pemidanaan dari suatu perbuatan pidana (delik) tertentu atau satu kelompok perbuatan pidana (delik) tertentu, bagi terpidana, terdakwa yang dinyatakan bersalah melakukan delik-delik tersebut.

Aparatur hukum : Mereka yang memiliki tugas dan fungsi: penyuluhan hukum, penerapan hukum, penegakan hukum, dan pelayanan hukum

Asas audie et alteram partem : Kedua belah pihak harus didengar

Asas domisili : Status dan kewenangan personal seseorang ditentukan berdasarkan hukum domicile (hukum tempat kediaman permanen) orang itu

Asas Acta Publica Seseipsa : Suatu akta yang lahirnya tampak sebagai akta otentik serta memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan, sampai terbukti sebaliknya.

Asas Domein : Asas yang mengatur bahwa semua tanah yang orang lain tidak dapat membuktikan bahwa tanah itu tanah eigendomnya, adalah domein (milik) negara.

Asas droit de suite : Asas berdasarkan hak suatu kebendaan seseorang yang berhak terhadap benda itu mempunyai kekuasaan/wewenang untuk mempertahankan atau menggugat bendanya dari tangan siapapun juga atau dimanapun benda itu berada

Asas Independence Of Protection : Asas yang memberi perlindungan yang diberikan terhadap ciptaan tidak digantungkan pada adanya perlindungan di negara asal ciptaan itu.

Asas Kepastian Hukum : Asas dalam negara hukum yang menggunakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara negara.

Asas konsensus : bahwa setiap keputusan apapun harus dilakukan melalui proses musyawarah. Cara pengambilan keputusan secara konsensus akan mengikat sebagian besar komponen yang bermusyawarah dalam upaya mewujudkan efektifitas pelaksanaan keputusan.

Asas exceptio non adimpleti contractus : Tangkisan bahwa pihak lawan dalam keadaan lalai juga, maka dengan demikian tidak dapat menuntut pemenuhan prestasi

Asas in dubio pro reo : Dalam keadaan yang meragukan, hakim harus mengambil keputusan yang menguntungkan terdakwa

Asas kebebasan berkontrak : Para pihak bebas membuat kontrak dan mengatur sendiri isi kontrak tersebut, sepanjang memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1. memenuhi syarat sebagai suatu kontrak; 2. tidak dilarang oleh undang-undang; 3. sesuai dengan kebiasaan yang berlaku; 4. dilaksanakan dengan itikad baik

Asas kebenaran materiil : Asas untuk mencari kebenaran hakiki berdasarkan fakta-fakta hukum

Asas kepastian hukum : Asas dalam negara hukum yang menggunakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara negara

Asas legalitas : Dimana suatu tindak kejahatan tidak dapat dihukum atau di sebut sebagai tindak pidana apa bila sebuah perbuatan dilakukan tetapi belum terdapat keterangan dalam UU atau KUHP
atau perbuatan itu dilakukan baru kemudian UU mengenai perbuatan itu di buat, maka hukum tidak berlaku bagi perbuatan ini atau diambil hukum yang paling ringan bagi terdakwa.

Asas lex specialis derogat legi generalis : Kalau terjadi konflik/pertentangan antara undang-undang yang khusus dengan yang umum maka yang khusus yang berlaku

Asas lex superior derogat legi inferiori : Kalau terjadi konflik/pertentangan antara peraturan perundang-undangan yang tinggi dengan yang rendah maka yang tinggilah yang harus didahulukan

Asas ne bis in idem : Asas yang melarang seseorang untuk diadili dan dihukum untuk kedua kalinya bagi kejahatan yang sama

Asas pacta sunt servanda : Bahwa perjanjian yang sudah disepakati berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang bersangkutan

Asas pengaitan : apabila terjadi suatu masalah maka harus dikaitkan dengan suatu norma ksusilaan tertentu

Badan hukum : Suatu badan yang dapat mempunyai harta kekayaan, hak serta kewajiban seperti orang-orang pribadi

Badan usaha : Perusahaan berbentuk badan hukum yang menjalankan jenis usaha bersifat tetap, terus-menerus dan didirikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta bekerja dan berkedudukan dalam wilayah negara kesatuan Republik Indonesia;

Berita Acara Pemeriksaan tersangka/saksi : Catatan atau tulisan yang bersifat otentik, dibuat dalam bentuk tertentu oleh penyidik/penyidik pembantu atas kekuatan sumpah jabatan, diberi tanggal dan ditandatangani oleh penyidik/penyidik pembantu dan tersangka serta saksi/saksi ahli, memuat uraian tindak pidana yang mencakup/memenuhi unsur-unsur tindak pidana yang dipersangkakan dengan menyebut waktu, tempat dan keadaan pada waktu tindak pidana dilakukan, identitas pemeriksa dan yang diperiksa, keterangan yang diperiksa, catatan mengenai akta dan /atau benda serta segala sesuatu yang dianggap perlu untuk kepentingan penyelesaian perkara

Berkas perkara : Kumpulan formulir dan dokumen, baik yang dibuat oleh para pihak maupun oleh Pengadilan dalam menyelesaikan suatu perkara

Barang bukti/corpus delicti : Barang yang digunakan untuk melakukan suatu kejahatan atau hasil dari suatu kejahatan
Batal demi hukum Kebatalan yang terjadi berdasarkan undang-undang, berakibat perbuatan hukum yang bersangkutan dianggap tidak pernah terjadi

Beban pembuktian terbalik : Beban yang menjadi tanggung jawab pelaku untuk membuktikan ada tidaknya unsur kesalahan dalam kasus pidana
Bebas dari segala dakwaan / Vrijspraak Putusan yang dijatuhkan oleh majelis hakim karena dari hasil pemeriksaan di sidang kesalahan terdakwa atas perbuatan yang didakwakan kepadanya tidak terbukti secara sah dan meyakinkan

Benda sitaan : Benda yang disita oleh negara untuk keperluan proses peradilan.

Benturan kepentingan : Benturan yang timbul ketika kepentingan seseorang memungkinkan orang lain melakukan tindakan yang bertentangan dengan pihak tertentu, yang kepentingannya seharusnya dipenuhi oleh orang lain tersebut.

Berita Acara Persidangan (BAP) : Catatan yang berisi mengenai segala kejadian di sidang yang berhubungan dengan pemeriksaan saksi, hal yang penting dari keterangan saksi, terdakwa dan ahli.

Blancostraafbepalingen : dalam ilmu hukum tindak pidana perekonomian, dalam bahasa belanda yang berarti “cek kosong”, di Indonesia hal ini dikenal sebagai dasar hukum untuk membuat undang undang tentang tindak pidana perekonomian yang belum dibuat undang undang khususnya. Jadi Pemerintah bisa membuat UU dengan dasar Blancostraafbepalingen ini. Blancstraafbepalingen diatur dalam Undang Undang Darurat, Kalo gak salah No. 8 tahun 67

Clausula Rebus Sic Stantibus :yaitu keadaan yang menghilangkan kewajabian dari masing2 pihak dalam suatu perjanjian apabila terjadi suatu “fundamental change of circumstances” atau perubahan yg mendasar dari suatu keadaan.

Contempt of Court : Setiap tindakan dan/perbuatan, baik aktif maupun pasif, tingkah laku, sikap dan/ucapan, baik di dalam maupun di luar pengadilan, yang bermaksud merendahkan dan merongrong kewibawaan, martabat dan kehormatan instirusi peradilan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang sehingga mengganggu dan merintangi sistem serta proses peradilan yang seharusnya.

Dasar hukum : Peraturan hukum yang melandasi suatu perbuatan

De auditu testimonium de auditu : Keterangan saksi yang disampaikan di muka sidang pengadilan yang merupakan hasil pemikiran saja atau hasil rekaan yang diperoleh dari orang lain

Delik : Suatu tindakan melanggar hukum yang telah dilakukan dengan sengaja ataupun tidak sengaja oleh seseorang yang tindakannya tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan oleh undang-undang telah dinyatakan sebagai suatu perbuatan yang dapat dihukum.

Delik aduan : Delik yang hanya dapat dituntut karena adanya pengaduan dari pihak yang dirugikan (korban)

Delik berlanjut : Suatu perbuatan yang dilakukan sebagian demi sebagian hingga merupakan perbuatan pidana yang utuh

Delik commissionis : Delik yang berupa pelanggaran terhadap larangan-larangan di dalam undang-undang

Delik commissionis per ommissionis commissa : Delik yang berupa pelanggaran terhadap larangan dalam undang-undang (delik commissionis) tetapi dilakukannya dengan cara tidak berbuat

Delik culpa : Delik yang memuat kealpaan sebagai salah satu unsurnya atau delik-delik yang cukup terjadi “dengan tidak sengaja” agar pelakunya dapat dihukum

Delik dengan pemberatan : Delik-delik dalam bentuk yang pokok, yang karena di dalamnya terdapat keadaan-keadaan yang memberatkan maka hukuman yang diancamkan menjadi lebih berat

Delik dolus : Delik yang memuat unsur-unsur kesengajaan atau delik-delik yang oleh pembentuk undang-undang dipersyaratkan bahwa delik-delik tersebut harus dilakukan “dengan sengaja”

Delik hukum/ rechts delict : Perbuatan yang bertentangan dengan keadilan, terlepas apakah perbuatan itu diancam dengan pidana dalam satu undang-undang atau tidak, jadi benar-benar dirasakan oleh masyarakat sebagai bertentangan dengan keadilan

Delik ommissionis : Delik yang berupa pelanggaran terhadap perintah (keharusan-keharusan) menurut undang-undang

Delik materiil : Suatu perbuatan pidana yang dilarang, yaitu akibat yang timbul dari perbuatan itu

Delik undang undang/ wet delict : Perbuatan yang oleh umum baru disadari bahwa dapat dipidana karena undang-undang menyebutnya sebagai delik, jadi karena undang-undang mengancamnya dengan pidana

Deposisi : Bukti saksi atau ahli yang didasarkan atas sumpah yang dilakukan diluar pengadilan

Derdenverzet / perlawanan pihak ketiga : Perlawanan yang dilakukan oleh pihak ketiga yang hak-haknya dirugikan kepada hakim yang menjatuhkan putusan yang dilawan itu dengan menggugat para pihak yang bersangkutan dengan cara biasa

Diktum/pemidanaan : Suatu kesimpulan dari kegiatan penafsiran terhadap kaedah hukum (in abstracto) yang dilakukan oleh hakim terhadap fakta-fakta hukum yang telah diuji di pengadilan (in concretto)

Doktrin ultra vires : Doktrin yang mengajarkan bahwa perseroan tidak dapat melakukan kegiatan di luar dari kekuasaan perseroan

Domisili : Tempat kediaman tetap

Droit de preference : Keistimewaan yang bersangkutan dengan hasil penjualan tanah yang dijadikan jaminan, dalam hubungannya dengan kreditur-kreditur lain yang tidak mempunyai hak yang lebih mendahulu

Duplik : Jawaban tergugat terhadap replik yang diajukan penggugat

Eigenrichting / tindakan main hakim sendiri : Tindakan untuk melaksanakan hak menurut kehendak sendiri tidak lain merupakan tindakan untuk melaksanakan hak menurut kehendak sendiri yang bersifat sewenang-wenang, tanpa persetujuan pihak lain yang berkepentingan, hal ini merupakan pelaksanaan sanksi oleh perorangan

Eksaminasi : Ujian atau pemeriksaan terhadap putusan pengadilan/hakim

eksepsi dilatoir : eksepsi yang menyatakan, bahwa gugatan penggugat belum dapat dikabulkan, misalnya oleh karena penggugat telah memberikan penundaan pembayaran.

Eksaminasi publik terhadap suatu putusan pengadilan : Suatu penilaian atau kontrol oleh masyarakat terhadap putusan hukum yang menjadi bagian dari publik atau menjadi milik publik

Eksekusi : Pelaksanaan terhadap suatu putusan yang telah berkekuatan hukum tetap

Eksepsi : Surat jawaban yang yang mengemukakan tangkisan di luar pokok perkara

Eksepsi materiil : Bantahan yang didasarkan atas ketentuan hukum materiil

Eksepsi prosesuil : Upaya yang menuju kepada tuntutan tidak diterimanya gugatan

Events of defaults/wanprestasi/ cidera janji/trigger clausel opeisbaar clause : Tindakan-tindakan bank sewaktu-waktu dapat mengakhiri perjanjian kredit dan untuk seketika akan menagih semua utang beserta bunga dan biaya lainnya yang timbul

ex aquo et bono : dalam surat gugatan biasanya dalam amar permintaan disebutkan kata ini, yang berarti apabila majelis hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil adilnya.

Fakta hukum : Uraian mengenai hal-hal yang menyebabkan timbulnya sengketa

Fiksi Hukum : Dimana setiap orang dianggap telah mengetahui tentang hukum,baik yang baru di sah kan atau yang udah lama

Forum rei sitae : Pengadilan di tempat benda tetap terletak (pasal 118 ayat 3 hir)

Ganti kerugian : hak seorang untuk mendapat pemenuhan atas tuntutannya yang berupa imbalan sejumlah uang karena ditangkap, ditahan, dituntut ataupun diadili tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini

Ganti rugi aktual / actual damages : Kerugian yang benar-benar diderita secara aktual dan dapat dihitung dengan mudah sampai ke nilai rupiah

Ganti rugi karena perbuatan melawan hukum : Suatu bentuk ganti rugi yang dibebankan kepada orang yang telah menimbulkan kesalahan kepada pihak yang dirugikannya

Ganti rugi karena wanprestasi : Suatu bentuk ganti rugi yang dibebankan kepada debitur yang tidak memenuhi isi perjanjian yang telah dibuat antara kreditur dengan debitur

Ganti rugi nomimal : Ganti rugi berupa pemberian sejumlah uang, meskipun kerugian sebenarnya tidak bisa dihitung dengan uang, bahkan bisa jadi tidak ada kerugian material sama sekali

Ganti rugi penghukuman / punitive damages : Suatu ganti rugi dalam jumlah besar yang melebihi dari jumlah kerugian yang sebenarnya, ganti rugi itu dimaksudkan sebagai hukuman bagi si pelaku

Grasi : Pengampunan berupa perubahan, peringanan, pengurangan, atau penghapusan pelaksanaan pidana kepada yang diberikan oleh presiden

Gratifikasi : Pemberian dalam arti luas yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman, tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma dan fasilitas lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil dan dilakukan baik didalam negeri maupun diluar negeri dan dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik

Gugatan provisional : Suatu gugatan untuk memperoleh tindakan sementara selama proses perkara masih berlangsung dengan tujuan untuk menghindari kerugian yang lebih besar lagi bagi salah satu pihak

Gugatan balik : Gugatan yang diajukan oleh tergugat bersama-sama dalam jawabannya kepada penggugat

Gugatan perwakilan / Class Action : Gugatan yang berupa hak kelompok kecil masyarakat untuk bertindak mewakili masyarakat dalam jumlah besar dalam upaya mengajukan tuntutan berdasarkan kesamaan permasalahan, fakta hukum, dan tuntutan ganti kerugian.

Gugatan perwakilan kelompok : Suatu tata cara pengajuan gugatan, dalam mana satu orang atau lebih yang mewakili kelompok mengajukan gugatan untuk diri atau diri-diri meraka sendiri, dan sekaligus mewakili sekelompok orang banyak yang jumlahnya banyak, yan mewakili kesamaan fakta atas dasar hukum ntara wakil kelompok dan anggota kelompok yang dimaksud.

Gugatan provisional : Suatu gugatan untuk memperoleh tindakan sementara selama proses perkara masih berlangsung

Gugatan Provisionil : Jadi gugatan ini bisa digugat oleh penasehat hukum, apabila putusan yang sudah incraht (berkekuatan hukum tetap) tidak bisa dilakukan eksekusi (permintaan pembayaran atau pemenuhan ganti rugi), dalam gugatan ini meminta kepada hakim untuk bisa menjalankan eksekusi sebelum putusan dijatuhkan.

Grundnorm : norma dasar yg menjiwai suatu undang – undang

Hakim : Seseorang yang mempunyai fungsi memeriksa dan memutus (mengadili) suatu perkara

Hakim ad hoc : Hakim yang diangkat dari luar hakim karier yang memenuhi persyaratan profesional, berdedikasi dan berintegritas tinggi, menghayati cita-cita negara hukum dan negara kesejahteraan yang berintikan keadilan, memahami dan menghormati hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia.

Hakim bersifat menunggu/ judex ne procedat ex officio : Inisiatif untuk mengajukan tuntutan hak diserahkan sepenuhnya kepada yang berkepentingan/ hakim bersifat menunggu datangnya tuntutan hak diajukan kepadanya

Harta pailit : Harta milik debitur yang dinyatakan pailit berdasarkan keputusan pengadilan

Hakim Pengawas : Hakim yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan putusan untuk perkara kepailitan dan mengawasi proses pemberesan yang dilakukan oleh kurator.

Hakim Pengawas dan Pengamat (Kimwasmat) : Hakim yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan putusan pengadilan untuk perkara pidana

Hukum yurisprudensi : Hukum yang terbentuk karena keputusan hakim

Ilegal (logging) : Kegiatan di bidang kehutanan atau yang merupakan rangkaian kegiatan yang mencakup penebangan, pengangkutan, pengolahan hingga kegiatan jual beli (ekspor-impor) kayu yang tidak sah atau bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku, atau perbuatan yang dapat menimbulkan kerusakan hutan.

In casu : Dalam perkara ini, dalam hal ini

Inkracht : Suatu putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Jaksa : Pejabat fungsional yang diberi wewenag oleh undang-undang untuk bertindak sebagai penuntut umum dan pelaksanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap serta wewenang lain berdasarkan undang-undang.

Jatuh tempo : Suatu ketetapan waktu yang ditentukan undang-undang dalam jangka waktu mana debitur wajib memenuhi perikatan

Judex : Hakim

Judex facti (dalam hukum perdata) : Hakim yang berwenang memeriksa fakta dan bukti, dalam hal ini hakim-hakim pengadilan negeri dan pengadilan tinggi

Judicatum : Keputusan

Juncto : “dihubungankan/dikaitkan” dapat berupa undang-undang, pasal, ketentuan-ketentuan yang satu dengan undang-undang, pasal, ketentuan-ketentuan yang lainnya dan biasanya disingkat dengan “jo”. misalnya : undang-undang nomor 6 tahun 1982 tentang hak cipta sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 7 tahun 1987 tentang perubahan atas undang-undang nomor 6 tahun 1982 tentang hak cipta sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 12 tahun 1997 tentang perubahan atas undang-undang nomor 6 tahun 1982 tentang hak cipta, dalam hal ini dapat disingkat undang-undang nomor 6 tahun 1982 jo undang-undang nomor 7 tahun 1987 jo undang-undang nomor 12 tahun 1997.

Juru sita : Petugas pengadilan yang melaksanakan putusan pengadilan atas perkara perdata selain perkara kepailitan

Kadaluarsa (verjaring) : Lampaunya tenggang waktu yang ditetapkan undang-undang, sehingga mengakibatkan orang yang menguasai barang memperoleh hak milik

Kasus Posisi : Urutan peristiwa yang terkait dengan perkara

Kaidah hukum : Peraturan yang dibuat secara resmi oleh penguasa masyarakat atau penguasa negara, mengikat setiap orang dan berlakunya dapat dipaksakan oleh aparat masyarakat atau aparat negara, sehingga berlakunya kaidah hukum dapat dipertahankan

Kasasi : Pembatalan putusan atas penetapan pengadilan-pengadilan dari semua lingkungan peradilan dalam tungkat peradilan terakhir

Keadaan kahar; keadaan memaksa/force majeure / overmacht : Keadaan di mana seorang debitur terhalang untuk melaksanakan prestasinya karena keadaan atau peristiwa yang tidak terduga pada saat dibuatnya kontrak,keadaan atau peristiwa tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada debitur, sementara si debitur tersebut tidak dalam keadaan beritikad buruk

Kegiatan eksaminasi publik : melakukan pengujian terhadap suatu putusan pengadilan atau putusan hukum yang terkait dengan kepentingan hukum, penegakan hukum dan keadilan dan masyarakat secara luas, oleh sebab itu dalam melakukan eksaminasi perlu dilakukan secara hati-hati, cermat dan tidak melanggar hukum atau bertentangan dengan asas-asas hukum

Kekuatan pembuktian formil : Didasarkan atas benar tidaknya ada pernyataan oleh yang bertanda tangan di bawah akta itu. kekuatan ini memberi kepastian tentang peristiwa bahwa pejabat dan para pihak menyatakan dan melakukan apa yang dimuat dalam akta.

Kelalaian/negligence : Melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan
Kepailitan Sita umum atas semua kekayaan debitor pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh kurator di bawah pengawasan hakim pengawas sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

Keputusan declaratoir : Suatu keputusan yang menimbulkan suatu keadaan hukum baru

Keterangan ahli : Keterangan yang diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan

Keterangan anak : Keterangan yang diberikan oleh seorang anak tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini

Keterangan saksi : Salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang berupa keterangan dari mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri dengan menyebut alasan dari pengetahuannya itu

Keterangan terdakwa : Apa yang terdakwa nyatakan di sidang tentang perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri atau alami sendiri (pasal 189 ayat (1) KUHAP)

Kewajiban : Beban yang diberikan oleh hukum kepada orang ataupun badan hukum

Kompetensi absolut (kewenangan mutlak) : Kewenangan badan pengadilan didalam memeriksa jenis perkara tertentu dan secara mutlak tidak dapat diperiksa oleh badan pengadilan lain

Kompetensi relatif : Wewenang hakim berkaitan dengan wilayah hukum suatu pengadilan

Kreditur : pihak ( perorangan, organisasi, perusahaan atau pemerintah) yang memiliki tagihan kepada pihak lain (pihak kedua) atas properti atau layanan jasa yang diberikannya (biasanya dalam bentuk kontrak atau perjanjian) dimana diperjanjikan bahwa pihak kedua tersebut akan mengembalikan properti yang nilainya sama atau jasa. Pihak kedua ini disebut sebagai peminjam atau yang berhutang

Kreditur konkuren : Kreditur yang piutangnya tidak dijamin dengan suatu hak kebendaan tertentu

Kreditur separatis : Kreditur yang piutangnya dijamin dengan hak kebendaan tertentu, misalnya hipotik, fiducia, gadai atau hak tanggungan

Kreditur preferen : Kreditur yang tagihannya didahulukan atau diistimewakan daripada tagihan-tagihan kreditur lain

Kualifikasi gugatan : Suatu perumusan mengenai perbuatan materiil maupun formal dari tergugat, yang dapat berupa perbuatan melawan hukum, wanprestasi dan lain-lain

Kontra memori kasasi : Jawaban termohon kasasi atas memori kasasi yang diajukan oleh pemohon kasasi

Kuasa hukum : Pihak yang diberikan kewenangan untuk melaksanakan proses hukum di muka pengadilan
KUHAP : Undang-undang nomor 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana

Kurator Kepailitan : Balai harta peninggalan atau orang perseorangan yang diangkat oleh pengadilan untuk mengurus dan membereskan harta debitor pailit di bawah pengawasan hakim pengawas sesuai dengan undang-undang ini.

Lembaga perlindungan saksi dan korban : Lembaga yang bertugas dan berwenang untuk memberikan perlindungan dan hak-hak lain kepada saksi dan/atau korban sebagaimana diatur dalam undang-undang nomor 13 tahun 2006 tentang perlindungan saksi dan korban

Lex specialis derogat legi generali : peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus mengeyampingkan peraturan perundang-undangan yang besifat lebih umum.

Locus delictie/tempat kejadian perkara,tkp :
a) Tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan/terjadi, atau akibat yang ditimbulkannya;
b) Tempat-tempat lain dimana barang-barang bukti atau korban yang berhubungan dengan tindak pidana tersebut dapat diketemukan; tempat dimana pembuat melakukan sesuatu adalah tempat dimana ia seharusnya melakukan sesuatu, atau tempat terjadinya akibat yang dimaksud dalam perumusan peraturan perundang-undangan atau tempat yang menurut perkiraan pembuat akan terjadi akibat ini.

Masa percobaan : Masa tertentu yang diberikan oleh hakim melalui putusannya kepada seorang terpidana untuk memperbaiki perbuatannya dengan syarat tidak mengulangi perbuatannya atau melakukan perbuatan lain yang dapat dipidana

Memori kasasi : Alasan yang diberikan pemohon kasasi dalam mengajukan upaya hukum kasasi

Menejemen alur perkara : Mengkoordinasikan proses dan sumber daya pengadilan agar perkara berjalan secara tepat waktu mulai dari pendaftaran sampai dengan penyelesaian dengan tanpa memperhatikan jenis penyelesaiannya.

Minutasi perkara : Proses yang dilakukan panitera pengadilan dalam menyelesaikan proses administrasi meliputi pengetikan, pembendelan serta pengesahan suatu perkara

Nebis in idem : Asas yang menyebutkan bahwa terhadap perkara yang sama tidak dapat diadili untuk kedua kalinya

Nodweer : Bela paksa. Artinya suatu perbuatan yang dilakukan untuk melakukan pembelaan.

Nodweer Excess : Bela paksa lampau batas. Pembelaan yang dilakukan akan tetapi melebihi batas yang seharusnya. Contoh: orang dipukul lalu membalas dengan memukul orang tersebut berkali-kali hingga tewas. syaratnya harus ada goncangan jiwa yang kuat.

Nullum delictum nulla poena sine praevia lege poenali : Tidak ada perbuatan yang dapat dipidana kecuali atas kekuatan aturan pidana dalam perundang-undangan yang telah ada sebelum perbuatan dilakukan (asas legalitas, pasal 1 ayat 1 KUHP.)

Obscure Libels : Suatu ketidak jelasan dalam hal waktu,tempat dan orang yang terlibat, dalam suatu perkara

Onrechtmatigedaad(tort/perbuatan melawan hukum) : Perbuatan yang bertentangan dengan hukum

Organisasi advokat : Organisasi profesi yang didirikan berdasarkan undang-undang nomor 18 tahun 2003 tentang advokat

Pailit : Suatu keadaan di mana seseorang sudah tidak mampu lagi membayar hutang-hutangnya.

Panitera : Pejabat pengadilan yang salah satu tugasnya adalah membantu hakim dalam membuat berita acara pemeriksaan dalam proses persidangan

Panitera pengadilan/ clerk of the court : Pejabat atau petugas yang berfungsi memelihara atau menjaga segala dokumen atau melaksanakan pekerjaan umum kantor pengadilan (to perform general office work)

Pembantaran penahanan : Penahanan yang dilakukan kepada tersangka yang sakit dan perlu dirawat inap di rumah sakit, dengan ketentuan jangka waktu tertentu menjalani rawat inap tersebut tidak dihitung sebagai masa penahanan.

Pembebasan bersyarat : Bebasnya narapidana setelah menjalani sekurang-kurangnya dua pertiga masa pidananya dengan ketentuan dua pertiga tersebut tidak kurang dari 9 (sembilan) bulan.

Pembuatan berita acara pemeriksaan tersangka dan saksi : Catatan/ tulisan yang bersifat otentik, dibuat dalam bentuk tertentu oleh penyidik atau penyidik pembantu (pemeriksa atas) atas kekuatan sumpah jabatan, diberi tanggal dan ditandatangani oleh penyidik atau penyidik pembantu dan tersangka serta saksi/ ahli (yang diperiksa), memuat uraian tindak pidana yang mencakup/ memenuhi unsur-unsur tindak pidana yang dipersangkakan dengan waktu, tempat dan keadaan pada waktu tindak pidana dilakukan, identitas pemeriksa dan yang diperiksa, keterangan yang diperiksa, catatan mengenai akta dan/ atau benda serta segala sesuatu yang dianggap perlu untuk kepentingan penyelesaian perkara

Pembuktian : Penyajian alat-alat bukti yang sah menurut hukum kepada hakim yang memeriksa suatu perkara guna memberikan kepastian tentang kebenaran peristiwa yang dikemukakan

Pembuktian terbalik/pidana : Pembuktian terhadap ada tidaknya unsur kesalahan dalam kasus pidana, merupakan beban dan tanggung jawab pelaku usaha

Pemeriksaan tindak pidana ringan/ pemeriksaan cepat/summir : Pemeriksaan terhadap perkara yang diancam dengan pidana penjara atau kurungan paling lama tiga bulan dan denda sebanyak-banyaknya tujuh ribu lima ratus rupiah dan penghinaan ringan kecuali yang ditentukan dalam acara pemeriksaan perkara pelanggaran lalu lintas jalan (pasal 211 s/d 216 KUHAP)

Penahanan : Penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu oleh penyidik, atau penuntut umum atau hakim dengan penetapannya, dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam KUHAP

Penangguhan penahanan : Mengeluarkan tersangka/ terdakwa dari penahanan sebelum batas waktu penahanannya berakhir

Penangkapan : Suatu tindakan penyidik berupa pengekangan sementara waktu kebebasan tersangka atau terdakwa apabila terdapat cukup bukti guna kepentingan penyidikan atau penuntutan dan atau peradilan dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam KUHAP

Penasehat hukum : Seseorang yang memenuhi syarat yang ditentukan oleh atau berdasar undang-undang untuk memberi bantuan hukum

Penegakan hukum : Kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan dalam kaidah-kaidah, pandangan-pandangan yang mantap dan mengejawantahkannya dalam sikap, tindak sebagai serangakaian penjabaran nilai tahap akhir untuk menciptakan kedamaian pergaulan hidup

Pengaduan : Pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak yang berkepentingan kepada pejabat yang berwenang untuk menindak menurut hukum seorang yang telah melakukan tindak pidana aduan yang merugikannya

Pengakuan di muka hakim di persidangan : Keterangan sepihak, baik tertulis maupun lisan yang tegas dan dinyatakan oleh salah satu pihak dalam perkara di persidangan, yang membenarkan baik seluruhnya atau sebagian dari suatu peristiwa, hak atau hubungan hukum yang diajukan oleh lawannya, yang mengakibatkan pemeriksaan lebih lanjut oleh hakim tidak perlu lagi

Pengawasan narapidana : Pengawasan terhadap orang-orang yang untuk sementara waktu dilepas dari lembaga pemasyarakatan

Penggugat : Pihak yang terdiri dari satu orang atau lebih yang mengajukan gugatan atau tuntutan hak ke pengadilan negeri yang berwenang.

Penuntut Umum : Jaksa yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk melaksanakan penuntutan dan melaksaakan penetapan hakim

Penyelidikan : Serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam KUHAP

Penyidik pembantu : Pejabat polisi negara Republik Indonesia tertentu dengan pangkat serendah-rendahnya sersan dua (serda) yang diangkat oleh kepala kepolisian negara Republik Indonesia atas usul komandan atau pimpinan kesatuan masing-masing

Penyidikan : Serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya

Penyitaan : Serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil alih dan atau menyimpan di bawah penguasaannya benda bergerak atau tidak bergerak, berwujud atau tidak berwujud untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penuntutan dan peradilan

Peradilan koneksitas : Bercampurnya orang-orang yang sebenarnya termasuk yurisdiksi pengadilan yang berbeda dalam suatu perkara

Perbuatan melanggar atau melawan hukum : Tiap perbuatan yang melanggar hukum yang membawa kerugian kepada orang lain

Perbuatan pidana formil/ delik formil : Perbuatan pidana yang sudah dilakukan dan perbuatan itu benar-benar melanggar ketentuan yang dirumuskan dalam pasal undang-undang yang bersangkutan

Percobaan : Percobaan untuk melakukan kejatahan yang nyata dari adanya permulaan pelaksanaan, namun pelaksanaan itu tidak selesai, oleh karena sebab-sebab di luar kehendak pelaku

Perdamaian : Suatu persetujuan dimana kedua belah pihak dengan menyerahkan, menjanjikan atau menahan suatu barang, mengakhiri suatu perkara yang sedang bergantung ataupun mencegah timbulnya suatu perkara

Perikatan kumulatif : perikatan dengan lebih daripada satu prestasi bagi debitor

Perjanjian perdamaian/dading : Suatu persetujuan yang berisi bahwa dengan menyerahkan, menjanjikan atau menahan suatu barang, kedua belah pihak mengakhiri suatu perkara yang sedang diperiksa pengadilan atau mencegah timbulnya suatu perkara

Perkara koneksitas : Perkara tindak pidana yang dilakukan bersama-sama oleh mereka yang termasuk lingkungan peradilan umum dan mereka yang termasuk lingkungan peradilan militer, diperiksa dan diadili oleh pengadilan dalam lingkungan peradilan umum, kecuali berdasarkan hasil penyidikan/ penelitian oleh “tim tetap” ternyata titik berat kerugian yang ditimbulkan terletak pada kepentingan militer

Perlawanan/verzet : Upaya hukum terhadap putusan yang dijatuhkan di luar hadirnya tergugat

Perlindungan saksi : Pemberian jaminan kemanan terhadap saksi dengan meminta bantuan kepolisian atau penggantian identitas pelapor atau melakukan evakuasi termasuk perlindungan hukum

Persetujuan timbal balik : Persetujuan yang memberi kewajiban dan hak kepada kedua belah pihak

Petitum : Dalil-dalil yang menjadi tuntutan para pihak dalam proses perkara perdata khususnya dalam surat gugat; merupakan kesimpulan dari suatu gugatan, yang berisi hal-hal yang dimohonkan untuk diputuskan oleh hakim atau pengadilan

Piutang : Hak untuk menerima pembayaran

Pleidooi/nota pembelaan : Alasan/ dasar hukum yang diajukan oleh terdakwa atau melalui penasihat hukumnya, untuk melemahkan pendapat-pendapat penuntut umum sebagaimana dikemukakan dalam tuntutan pidana, dan atas dasar alasan/ dasar tersebut terdakwa/ penasihat hukum meminta agar terdakwa dibebaskan atau dilepaskan dari segala tuntutan hukum

Posita : Dalil-dalil kongkrit tentang adanya hubungan hukum yang merupakan dasar serta alasan dari tuntutan

Praperadilan : Wewenang pengadilan negeri untuk memeriksa dan memutus menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini, tentang: -.sah atau tidaknya suatu penangkapan dan atau atas permintaan tersangka atau keluarganya atau pihak lain atas kuasa tersangka; 1. sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan atas permintaan demi tegaknya hukum dan keadilan; 2. permintaan ganti kerugian atau rehabilitasi oleh tersangka atau keluarganya atau pihak lain atas kuasanya yang perkaranya tidak diajukan ke pengadilan

Penetapan hakim : Putusan Hakim yang bersifat declaratoir untuk menetapkan suatu peristiwa tertentu

Pengadilan tingkat pertama : Pengadilan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pada tingkat pertama

Perkara-perkara yang telah didaftarkan : Perkara yang telah memiliki nomor urut perkara

Perkara-perkara yang belum diputus : Perkara yang telah didaftarkan namun belum diputus oleh majelis hakim

Poging : percobaan dalam tindak pidana, jadi gk hanya tindak pidana saja yang selesai saja yang bisa dihukum.

Pro bono : Suatu perbuatan/pelayanan hokum yang dilakukan untuk kepentingan umum atau pihak yang tidak mampu tanpa dipungut biaya

Preponderance of evidence : Bukti-bukti yang lebih berbobot atau lebih meyakinkan atau lebih dapat dipecaya jika dibanding dengan bukti lainnya, atau bukti-bukti yang dianggap cukup untuk dapat membuktikan kebenaran suatu peristiwa.

Proses peradilan : Suatu rangkaian acara peradilan mulai dari penindakan terhadap adanya suatu tindak pidana (sumber tindakan) sampai pada lahirnya keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap

Putusan condemnatoir : Putusan yang bersifat menghukum pihak yang dikalahkan untuk memenuhi prestasi

Putusan insidentil : Putusan yang bersifat sementara untuk mencegah timbulnya akibat hukum yang lebih lanjut sebelum putusan dijatuhkan

Putusan interlocutoir : Putusan yang isinya memerintahkan pembuktian

Putusan lepas : Putusan yang dijatuhkan kepada terdakwa yang setelah melalui pemeriksaan ternyata menurut pendapat pengadilan perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa terbukti, tetapi perbuatan itu tidak merupakan suatu tindak pidana

Putusan berkekuatan hukum tetap : Putusan yang sudah tidak dilakukan upaya hukum lagi baik banding maupun kasasi

Putusan pengadilan : Pernyataan hakim yang diucapkan dalam sidang pengadilan terbuka, yang dapat berupa pemidanaan atau bebas atau lepas dari segala hukum dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam KUHAP

Putusan praeparatoir : Putusan sebagai persiapan putusan akhir, tanpa mempunyai pengaruhnya atas pokok perkara atau putusan akhir

Putusan provisionil : Putusan yang menjawab tuntutan provisionil, yaitu permintaan pihak yang bersangkutan agar sementara diadakan tindakan pendahuluan guna kepentingan salah satu pihak, sebelum putusan akhir dijatuhkan

Putusan sela / antara : Putusan yang dijatuhkan sebelum putusan akhir yang diadakan dengan tujuan untuk memungkinkan atau mempermudah kelanjutan pemeriksaan perkara

Putusan verstek : Putusan yang dijatuhkan oleh hakim tanpa hadirnya tergugat, meskipun telah dipanggil secara layak (sebagaimana mestinya)

Rehabilitasi kepailitan : Penghapusan dosa bagi debitur pailit, sehingga setelah rehabilitasi tersebut, debitur benar-benar seperti tidak pernah terjadi kepailitan

Replik : Jawaban penggugat terhadap jawaban tergugat atas gugatannya

Requisitoir : Suatu pembuktian tentang terbukti atau tidaknya surat dakwaan

Restitusi : Suatu nilai tambah yang telah diterima oleh pihak yang melakukan wanprestasi, nilai mana terjadi sebagai akibat dari pelaksanaan kontrak oleh pihak lain dari yang melakukan wanprestasi

Resume bap tersangka/saksi : Ikhtisar dan kesimpulan dari hasil penyidikan tindak pidana yang terjadi yang dituangkan dalam bentuk dan persyaratan penulisan tertentu

Saksi : Orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri

Saksi a charge : Saksi yang memberatkan/memberikan keterangan yang memberatkan

Saksi a decharge : Saksi yang meringankan/memberikan keterangan yang meringankan

Saksi ahli/keterangan ahli : Keterangan yang diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan

Saksi korban : Saksi yang mengalami kejadian dan yang dirugikan atas suatu perbuatan pidana yang dilakukan oleh orang lain.

Saksi mahkota : Terdakwa yang bersaksi untuk terdakwa lain

Sita : Suatu tindakan yang diambil oleh pengadilan melalui penetapan hakim, atas permohonan penggugat, guna menempatkan barang (tetap/bergerak) berada dalam penguasaan/pengawasan pengadilan, sampai adanya suatu putusan yang pasti tentang suatu perkara

Sitaan umum : Sitaan terhadap harta benda dengan kepemilikan mutlak pada debitur, baik yang ada sekarang maupun di masa yang akan datang yang digunakan sebagai jaminan pemberesan piutang debitur kepada para krediturnya
Sita conservatoir : Sita jaminan terhadap barang milik debitur untuk menjamin dapat dilaksanakannya putusan perdata dengan menguangkan atau menjual barang debitur yang disita guna memenuhi tuntutan penggugat

Sita maritaal : Penyitaan yang dilakukan untuk menjamin agar barang yang yang disita tidak dijual, untuk melindungi hak pemohon selama pemeriksaan sengketa perceraian di pengdilan berlangsung antara pemohon dan lawannya, dengan menyimpan atau membekukan barang-barang yang disita agar jangan sampai jatuh di tangan pihak ketiga

Sita revindicatoir : Penyitaan yang diminta oleh pemilik barang bergerak yang barangnya ada di tangan orang lain, diajukan kepada ketua pengadilan negeri di tempat orang yang memegang barang tersebut tinggal

Sitaan gadai : Sitaan yang menyangkut barang milik orang lain yang kebetulan si pailit sebagai pemegang gadai

Surat dakwaan : Surat yang dibuat atau disiapkan oleh penuntut umum yang dilampirkan pada waktu melimpahkan berkas perkara ke pengadilan yang memuat nama dan identitas pelaku perbuatan pidana, kapan dan dimana perbuatan dilakukan, serta uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai perbuatan tersebut yang didakwakan telah dilakukan oleh terdakwa yang memenuhi unsur-unsur pasal-pasal tertentu dan undang-undang tertentu pula yang nantinya merupakan dasar dan titik tolak pemeriksaan terdakwa di sidang pengadilan untuk dibuktikan apakah benar perbuatan yang didakwakan itu betul dilakukan dan apabila betul, terdakwa adalah pelakunya yang dapat dipertanggungjawabkan untuk perbuatan tersebut.

Surat gugatan : Surat permohonan (surat rekes) yang ditujukan kepada ketua pengadilan negeri yang berwenang.

Surat keterangan ahli : Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara resmi daripadanya

Surat kuasa : Surat yang menerangkan bahwa seseorang memberikan kewenangan dan hak kepada orang yang ditujukan untuk melakukan sebagian urusannya di depan hukum

Surat kuasa khusus : Kuasa yang menerangkan bahwa pemberian kuasa hanya berlaku khusus untuk hal-hal tertentu saja

Surat sanggup : Surat yang dibuat oleh seseorang yang berisikan suatu kesanggupan untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu

Surat sanggup bayar/ promissory note : Surat pernyataan kesanggupan tanpa syarat untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak yang tercantum dalam surat tersebut atau kepada penggantinya


Surat dakwaan kumulasi : Surat dakwaan yang disusun berupa rangkaian dari beberapa dakwaan atas kejahatan atau pelanggaran. Dakwaan jenis ini bisa merupakan gabungan dari beberapa dakwaan sekaligus atau kumulasi tindak pidana ataupun gabungan dari beberapa terdakwa karena kumulas terdakwanya karena melakukan tindak pidana bersama-sama dengan orang lain. Biasanya terdapat kata “dan”

Surat dakwaan alternatif : Surat dakwaan yang tindak pidananya masing-masing dirumuskan secara saling mengecualikan dan memberikan pilihan kepada pengadilan untuk menentukan dakwaan mana yang paling tepat untuk dipertanggungjawabkan oleh terdakwa sehubungan dengan tindak pidana. Biasanya dalam surat dakwaan ada kata “atau”.

Surat dakwaan subsidair : Surat dakwaan penuntut umum yang memuat beberapa (dua atau lebih) dakwaan yang disusun berurutan mulai dari dakwaan tindak pidana yang “terberat ancaman pidananya” sampai kepada dakwaan tindak pidana “ yang lebih ringan” (an inferior portion or capacity). Biasanya terdapat kalimat Primair, Subsidair, Lebih Subsidair, Lebih Subsidair lagi.

Surat dakwaan campuran : Bentuk gabungan antara dakwaan kumulatif dengan dakwaan subsider atau dengan bentuk-bentuk dakwaan lainnya.

Svanungverhaits : ketegangan antara ketiga konsep dasar hukum(kepastian,keadilan,keman faatan)

Terdakwa : Seorang tersangka (seseorang karena perbuatan atau keadaannya berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana) yang dituntut, diperiksa, dan diadili di sidang pengadilan (pasal 1 butir 14 jo. butir 15 KUHAP)

Tergugat : Orang atau badan hukum yang terhadapnya diajukan gugatan atau tuntutan hak oleh penggugat.

Terpidana : Seseorang yang didasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dinyatakan terbukti dengan sah dan meyakinkan bersalah

Tersangka : Adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana

Tertangkap tangan : Tertangkapnya seorang pada waktu sedang melakukan tindak pidana, atau dengan segera sesudah beberapa saat tindak pidana itu dilakukan, atau sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukannya, atau apabila sesaat kemudian padanya ditemukan benda yang diduga keras telah dipergunakan untuk melakukan tindak pidana itu yang menunjukkan bahwa ia adalah pelakunya atau turut melakukan atau membantu melakukan tindak pidana itu

Tindak pidana : Setiap perbuatan yang diancam hukuman sebagai kejahatan atau pelanggaran baik yang disebut dalam KUHP maupun peraturan perundang-undangan lainnya

Tindak pidana aduan : Tindak-tindak pidana yang hanya dapat dituntut atas permintaan dari pihak penderita atau korban

Tindak pidana khusus : Tindak pidana yang diatur tersendiri dalam undang undang khusus, yang memberikan peraturann khusus tentang tata cara penyidikannya, tuntutannya, pemeriksaannya, maupun sanksinya yang menyimpang dari ketentuan yang dimuat dalam KUHP

Tindak pidana korupsi
a. tindakan seseorang yang dengan atau karena melakukan suatu kejahatan atau pelanggaran memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu badan yang secara langsung atau tidak langsung merugikan keuangan atau perekonomian negara atau daerah atau merugikan keuangan suatu badan yang menerima bantuan dari keuangan negara atau daerah atau badan hukum lain yang mempergunakan modal kelonggaran-kelonggaran dari negara atau masyarakat;
b. perbuatan seseorang, yang dengan atau karena melakukan suatu kejahatan atau pelanggaran memperkaya diri sendiri atau orang lain atau badan yang dilakukan dengan menyalahgunakan jabatan dan kedudukan; c. kejahatan-kejahatan tercantum dalam pasal 17 sampai pasal 21 peraturan ini dan dalam pasal 209, 210, 415, 416, 417, 418, 419, 420, 423, 425 dan 435 kitab undang-undang hukum pidana.

Tindakan penahanan : Penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu oleh penyidik atau penuntut umum atau hakim dengan penetapannya, dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam KUHAP

Traktat : perjanjian antara kedua negara ataw lebih yang bisa mempunyai kekuatan hukum tetap dan bersifat mengikat

Tuntutan hak : Tindakan yang bertujuan memperoleh perlindungan hak yang diberikan oleh pengadilan untuk mencegah “eigenrichting”.

Unifikasi : adalah penyatuan berbagai hukum menjadi suatu kesatuan hukum secara sistimatis yang berlaku bagi seluruh warga negara di suatu negara.

Upaya hukum : Hak atau penuntut umum untuk tidak menerima putusan pengadilan yang berupa perlawanan atau banding atau kasasi atau hak terpidana untuk mengajukan permohonan peninjauan kembali dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang nomor 8 tahun 1981 tentang kuhap

Upaya hukum biasa : Upaya hukum yang dilakukan oleh terdakwa/ penasihat hukumnya atau penuntut umum pada tingkat banding atau tingkat kasasi untuk mengadili dan memutus sendiri suatu perkara yang sudah diputus oleh pengadilan tingkat pertama (untuk banding) atau putusan pengadilan tinggi (untuk kasasi)

Upaya paksa : Upaya yang dilakukan aparat penegak hukum berupa penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan dan pemeriksaan dalam rangka melaksanakan proses peradilan

Utang piutang : Memberikan sesuatu kepada seseorang dengan perjanjian dia (orang yang meminjam) akan mengembalikannya sejumlah yang dipinjam

Wanprestasi : Suatu keadaan di mana debitur tidak memenuhi janjinya atau tidak memenuhi sebagaimana mestinya dan kesemuanya itu dapat dipersalahkan kepadanya
Yurisprudensi : Suatu keputusan hakim yang terdahulu yang diikuti oleh hakim-hakim lainnya dalam perkaranya yang sama

Yurisprudensi (hk adm negara) : Ajaran hukum yang tersusun dari dan dalam peradilan, yang kemudian dipakai sebagai landasan hukum
Beban pembuktian; Kewajiban memberikan bukti atas dalil-dalil yang diungkapkan di muka pengadilan

]]>
/_feed=rss2&p=688 0
HIMBAUAN LARANGAN JUDI, BAG HUMAS POLRES BANTUL /_p=680&utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=himbauan-larangan-judi-bag-humas-polres-bantul /_p=680#comments Sat, 03 Nov 2012 02:32:00 +0000 Humas Plres Bantul http://humaspolresbantul.wordpress.com/2012/11/03/himbauan-larangan-judi-bag-humas-polres-bantul


Yang namanya judi togel, tidak di kampung, tidak di kota dari mulai tukang becak,  tukang bakso, sopir, penjual sayur, ibu rumah tangga, petani, sampe pelajar, mahasiswa dan bahkan pekerja kantoran.Diantara  mereka tumplek-blek menyatukan perasaan dan pikirannya dengan judi togel alias toto gelap. Hanya dengan rumus “suka-suka” utak-atik angka, keluar angka hoki yang kalo dipasang dan menang bakal bikin kaya mendadak. Setidaknya itulah anggapan sebagaian mereka.
Apa yang mau diandalkan untuk kemajuan negeri ini di masa mendatang, kalo sekarang generasi ini jadi cikal-bakal generasi biang togel. Pelajar selain sibuk kerjakan PR matematika, juga sibuk meramal kupon togel. Malah boleh jadi ngisi kupon togel adalah kebiasaan rutin yang bisa mengalahkan urusan Sekolah. Begitu juga masyarakat jadi pemalas dan dibuai mimpi. Melihat hanya cukup membayar nomor seribu perak saja dan kalau tembus, sang pengepul (koordinator pengecer) harus membayar pemasang tersebut 60 ribu rupiah. bagi orang yang malas usaha dan lemah iman, pasti tergiur ikutan masang. 

Melihat fakta yang demikian tentunya ini harus kita sadari dan segera berhenti dari judi Togel. Kalau tidak, kita sudah bisa membayangkan bagaimana nasib masa depan negeri ini. Akibat judi, yang kaya saja bisa jatuh bangkrut, apalagi yang miskin? Yang ada di awang-awang, cuma mimpinya saja. Dirinya, tetap bergelut dengan kemiskinan.
Lebih-lebih bagi teman mahasiswa dan pelajar, kamu adalah masa depan kemajuan negeri ini. Pelajar dan mahasiswa apalagi, punya tanggung jawab yang besar untuk memajukan negeri ini. Bagaimana jadinya kalau kalian cuma sibuk ngurusin kupon-kupon togel dengan harapan kaya mendadak. Kalau pun menang itu adalah awal dari kekalahan.
Ini tanggung jawab bersama, Polisi, Individu (termasuk di dalamnya keluarga) dan masyarakat. Semuanya harus kompak memberantasnya ! Ayo kita bebaskan lingkungan kita dari penyakit masyarakat seperti Judi (togel), premanisme, mabuk mabukan dan lain sebagainya. Bila ada yang demikian telpon saja / laporkan ke Polisi terdekat !!!!. 
]]>
/_feed=rss2&p=680 0
SERTIJAB DAN PENGUKUHAN JABATAN POLAIR DI LINGKUNGAN POLRES BANTUL /_p=679&utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=sertijab-dan-pengukuhan-jabatan-polair-di-lingkungan-polres-bantul /_p=679#comments Fri, 02 Nov 2012 06:57:00 +0000 Humas Plres Bantul http://humaspolresbantul.wordpress.com/2012/11/02/sertijab-dan-pengukuhan-jabatan-polair-di-lingkungan-polres-bantul

Upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) dan pengukuhan jabatan Kasat Polair dilingkungan Polres Bantul, berlangsung hari ini, Kamis, 01 November 2012 pukul 09.00 wib di Aula Mapolres Bantul. Upacara dipimpin oleh Kapolres Bantul AKBP Dra Dewi Hartati yang dihadiri oleh Para Kabbag, Kasat, Kapolsek, Kanit dan Bhayangkari Polres Bantul.
Adapun Pejabat yang melaksanakan serah Terima Jabatan, pejabat baru dan pengukuhan jabatan Kasat Polair sebagai berikut : Wakapolres : Pejabat lama Kompol Aan Sinwan Yasin, SIK, MH pejabat Baru Kompol FX. Endriardi, SIK, Kapolsek Piyungan : Pejabat lama Kompol Nurgiyantoro pejabat baru Kompol Leo Fasak, Kapolsek Sedayu : Pejabat lama Kompol Samsu Bahri pejabat baru Kompol Agus Sukarmin, Kasat Binmas : Pejabat lama AKP Kusilah, SH pejabat baru AKP Muryanto, Kasat Polair : Pejabat baru AKP Asnawi, Kapolsek Bambang Lipuro : Pejabat lama AKP Muryanto pejabat baru AKP Samidi, Kapolsek Pandak : Pejabat lama AKP Sutiyono pejabat baru AKP Paimun, Kasubbag Humas : Pejabat lama AKP H.M. Suparman pejabat baru IPTU Sulistiyaningsih, Kanit Reskrim Banguntapan : Pejabat lama AKP Tri Adhi Hari Sulistia, SH pejabat Baru AKP Yayan Dewanyanto, SH, Kasi Keu :   Pejabat lama Iptu Susiati pejabat baru Ipda Sri Handayani, Kanit Sabhara Polsek Sewon : Pejabat baru Iptu Sumaryadi.
Sambutan Kapolres Bantul menyampaikan bahwa mutasi jabatan adalah suatu perubahan struktur organisasi yang harus dilaksanakan secara terus menerus dan berkelanjutan guna meningkatkan kinerja dan produktifitas kerja organisasi, serta salah satu upaya organisasi dalam rangka pembinaan personil secara keseluruhan. Hal ini sangat penting dilakukan sebagai media penyegaran dan penambahan wawasan bagi para pejabat pelaksana agar tidak terjadi rutinitas yang dapat mengurangi kreatifitas dan semangat kinerja.
Selaku pribadi dan pimpinan Polres Bantul, Kapolres Bantul mengucapkan banyak terima kasih kepada pejabat lama beserta Bhayangkari atas dedikasi dan pengabdiannya selama bertugas di Polres Bantul, serta kepada para pejabat baru selamat atas promosi jabatan yang telah diberikan Pimpinan, selamat bergabung dan  bertugas di Polres Bantul, perlu diketahui bahwa jabatan yang baru diemban adalah merupakan amanah dan wujud kepercayaan yang diberikan oleh pimpinan yang harus dilaksanakan dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab sesuai dengan janji / ikrar yang tertulis pada fakta integritas dan kontrak kinerja.
Pelaksanaan Serah Terima Jabtan tersebut berjalan dengan Aman, tertib, Lancar dan berlangsung hingga Pukul 10.30 wib.
]]>
/_feed=rss2&p=679 0
MALAM PISAH SAMBUT PEJABAT POLRES BANTUL /_p=674&utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=malam-pisah-sambut-pejabat-polres-bantul /_p=674#comments Thu, 01 Nov 2012 16:29:00 +0000 Humas Plres Bantul http://humaspolresbantul.wordpress.com/2012/11/01/malam-pisah-sambut-pejabat-polres-bantul

Mantan Waka Polres Bantul mewakili pejabat lama sampaikan pamitanya
Waka Polres dan pejabat yang baru menyampaikan perkenalanya
Setelah dilaksanaan Sertijab pada pagi hari kemudian pada malam harinya Kamis, 01 November 2012 pukul 19.00 wib di Pendopo kantor Kabupaten Bantul dilaksanakan malam pisah sambut Pejabat Polres Bantul yang lama dan yang baru. Acara yang di prakarsai langsung oleh Kapolres Bantul berlangsung dengan penuh kekeluargaan dan ramah tamah. Hadir dalam acara pisah sambut adalah kapolres Bantul AKBP Dra. Dewi Hartati dan para pejabat Polres Bantul, Para Kapolsek, Para Kanit, Bhayangkari dan segenap tamu undangan.
Kapolres memberikan cindera mata kepada pejabat lama
Acara pisah sambut merupakan budaya Polres Bantul yang diadakan setiap ada pergantian pejabat, karena hal ini bisa menjadi salah satu hal yang mempererat hubungan antar personil Polri juga merupakan wujud penghargaan atas dedikasi kerja dan loyalitas pejabat yang sudah mengabdikan diri di lingkungan kerja Polres Bantul serta menjaga tali persaudaraan antar sesama personil Polri. 
Para pejabat lama yang diwakili oleh Mantan Waka Polres Bantul Kompol Aap Sinwan Yasin, SIK, MH menyampaikan kesan, pesan dan pamitanya kepada seluruh hadirin begitu juga pejabat baru yang diwakili oleh Waka Polres Bantul yang baru Kompol FX. Endriardi, SIK memperkenalkan dirinya kepada hadirin dan mengucapan selamat jalan kepada pejabat lama. 
Kapolres Bantul memberikan sambutanya
Para pejabat Polres Bantul dan tamu undangan yang hadir

Dalam kesempatan pisah sambut tersebut Kapolres Bantul juga memberikan cindera mata kepada pejabat yang lama dan ucapan selamat datang kepada pejabat yang baru serta diharapkan kepada pejabat yang baru dapat segera beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru untuk bisa menciptakan kerjasama melaksanakan tugas kepolisian sebagai Pelindung, Pengayom dan Pelayan masyarakat sehingga wilayah Bantul tetap aman dan kondusif.  Kepada pejabat yang lama di ucapkan terima kasih atas pengabdian yang telah diberikan selama ini demi kemajuan dan peningkatan kerja di Kesatuan Polres Bantul dan semoga di tempat dinas yang baru akan semakin mampu menjawab tantangan dan berhasil mencapai cita citanya.

Menutup sambutanya, Kapolres Bantul mewakili seluruh personil mohon maaf kepada pejabat lama apabila selama bersama bertugas ada kesalahan agar dimaafkan.

Setelah Kapolres Bantul menutup sambutanya kemudian dilaksanakan acara ramah tamah dan ditampikan hiburan berupa Orgen tunggal dengan penyanyi yang dibawakan para pejabat baru / lama dengan didampingi istrnya. Acara berlangsung aman dan berakhir pada pukul 10.00 Wib.
]]>
/_feed=rss2&p=674 0
JADWAL WAKTU DAN TEMPAT MOBIL PELAYANAN SIM KELILING DIT LANTAS POLDA DIY UNTUK WILAYAH BANTUL PADA BULAN NOVEMBER 2012 /_p=670&utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=jadwal-waktu-dan-tempat-mobil-pelayanan-sim-keliling-dit-lantas-polda-diy-untuk-wilayah-bantul-pada-bulan-november-2012 /_p=670#comments Thu, 01 Nov 2012 16:00:00 +0000 Humas Plres Bantul http://humaspolresbantul.wordpress.com/2012/11/01/jadwal-waktu-dan-tempat-mobil-pelayanan-sim-keliling-dit-lantas-polda-diy-untuk-wilayah-bantul-pada-bulan-november-2012

Untuk jadwal waktu dan tempat mobil pelayanan SIM keliling DIT Lantas Polda DIY di wilayah Bantul pada bulan NOVEMBER 2012 sebagai berikut :
1. Kamis   tanggal  01 November2012 jam 08.00 s/d 12.00 Wib di Polsek Sewon
2. Selasa  tanggal  06 November2012 jam 08.00 s/d 12.00 Wib di Polsek Kasihan
3. Kamis   tanggal  08 November2012 jam 08.00 s/d 12.00 Wib di Polsek Pajangan
4. Selasa  tanggal  13 November 2012 jam 08.00 s/d 12.00 Wib di Polsek Kretek
5. Kamis   tanggal  15 November 2012 jam 08.00 s/d 12.00 Wib di Polsek Libur
6. Selasa  tanggal  20 November 2012 jam 08.00 s/d 12.00 Wib di Polsek Jetis
7. Kamis   tanggal  22 November 2012 jam 08.00 s/d 12.00 Wib di Polsek B. Lipuro
8. Selasa  tanggal  27 November 2012 jam 08.00 s/d 12.00 Wib di Polsek Pleret
9. Kamis   tanggal  29 November 2012 jam 08.00 s/d 12.00 Wib di Polsek Bantul
Jam Operasional : Pukul 08:00 – 12:00 WIB
SIM Keliling hanya untuk memperpanjang SIM A dan SIM C. Pembuatan SIM Baru dan jika masa berlakunya habis lebih dari setahun tidak bisa di layanan SIM Keliling. 
]]>
/_feed=rss2&p=670 0
KAPOLDA DIY TINJAU PELATIHAN TRAFFIC DANCE DI LAPANGAN TRI RENGGO BANTUL /_p=662&utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=kapolda-diy-tinjau-pelatihan-traffic-dance-di-lapangan-tri-renggo-bantul /_p=662#comments Wed, 31 Oct 2012 07:20:00 +0000 Humas Plres Bantul http://humaspolresbantul.wordpress.com/2012/10/31/kapolda-diy-tinjau-pelatihan-traffic-dance-di-lapangan-tri-renggo-bantul

Rabu, 30 Oktober 2012 bertempat di Lapangan Trirenggo Bantul, Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Brigjen Polisi Sabar Rahardjo beserta para pejabat Polda DIY lainya adakan pengecekan latihan senam Traffic Dance gabungan personil Ditlantas dan Satlantas jajaran dalam rangka persiapan penyelenggaraan apel Moda Transportasi tidak bermesin (Becak) se-DIY guna mengelorakan slogan “Jadilah Pelopor Keselamatan Berlalulintas Dan Budayakan Keselamatan Sebagai Kebutuhan” .  Apel besar ini rencana akan dilaksanakan pada Bulan November 2012 di lapangan Alun alun Keraton Yogyakarta sekaligus memecahkan rekor MURI.
Kapolda beserta rombongan disambut oleh Kapolres Bantul AKBP Dra. Dewi Hartati bersama pejabat Polres Bantul lainya dan langsung meninjau pelatihan Traffic Dance.
Traffic Dance yang di peragakan oleh gabungan personil Ditlantas dan Satlantas jajaran memperagakan kebolehanya di depan para pejabat Polda DIY dan Polres Bantul. Tim Trafic Dance memperagakan dengan penuh semangat dan lincah sehingga Kapolda memberikan apresiasi yang banyak kepada Tim.
Dalam kesempatanya Kapolda DIY memberikan semangat pada Tim Traffic Dance agar tetap selalu bersemangat dan melaksanakan latihan dengan disiplin agar hasilnya bisa membanggakan karena salah satu acara yang akan ditampilkan sebagai pembuka Apel Besar nanti adalah penampilan Traffic Dance.
Kapolda beserta rombongan meninggalkan tempat pelatihan pada pukul 10.30 wib dalam keadaan aman dan tertib.
]]>
/_feed=rss2&p=662 0